Rusia Rampung Kirim 24 Pesawat Tempur Su-35 Pesanan China, Indonesia Menyusul?

0

Pertengahan Maret 2019, Rusia menyelesaikan pengiriman sebanyak 24 pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E pesanan China.

Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSVTS) Rusia mengatakan bahwa pengiriman ini adalah batch terakhir Su-35 China.

Kontrak untuk 24 pesawat tempur Su-35 China ini bernilai lebih 2,5 miliar dolar AS dan diteken tahun 2015. Dalam kontrak juga termasuk pengiriman peralatan darat dan mesin cadangan.

China sebelumnya menerima 4 pesawat Su-35 pertama pada tahun 2016.

China menjadi pembeli asing pertama Su-35. Sementara Indonesia seperti dikutip defence-blog.com, menjadi pembeli kedua Su-35.

Baca: Pembelian Pesawat Tempur Su-35 TNI AU Akan Dilanjutkan Setelah Pilpres April 2019

Pada awal 2018, Rusia telah menandatangani kontrak dengan Indonesia untuk pengiriman 11 Su-35. Sesuai kontrak, masih menurut defence-blog.com, Rusia akan mengirimkan pesawat tempur pertama ke Indonesia tahun ini.

Pemenuhan kontrak Indonesia menghadapi beberapa kendala terkait sanksi dari Amerika Serikat.

Namun sumber kantor berita TASS di militer dan diplomatik mengatakan, kesulitan ini ‘tidak kritis’ dan tidak boleh mempengaruhi pengiriman pesawat tempur.

Sebelumnya diberitakan bahwa pengadaan pesawat tempur Su-35 Flanker-E dari Rusia yang akan dioperasikan TNI AU, diperkirakan akan dilanjutkan setelah pemilihan umum April 2019.

Pesawat tempur supersonik Su-35S generasi 4 ++ melakukan penerbangan perdana pada 19 Februari 2008. Su-35 adalah turunan dari Su-27.

Su-35S berbobot 19 ton, dan mampu terbang di ketinggian 20.000 meter. Pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimum 2.500 km/ jam.

Persenjataan yang bisa dibawa termasuk kanon 30mm hingga 8 ton senjata (rudal dan bom) pada 12 titik di bawah sayap.

Pesawat tempur Su-35S telah dioperasikan militer Rusia Rusia sejak 2015.

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply