Di tengah situasi saling intai di Eropa dengan NATO, Rusia melaksanakan latihan militer berskala besar di Distrik Militer Selatan yang berada di sepanjang perbatasan dengan Ukraina.
Menurut laporan media beberapa pekan terakhir seperti dikutip defence-blog.com (11/4/2019), Pasukan Pertahanan Rusia mengadakan serangkaian latihan militer taktis di wilayah Voronezh, Bryansk, Rostov, dan di Krimea yang dicaplok secara ilegal.
Di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina, unit brigade senapan militer Distrik Militer Selatan melakukan serangkaian latihan di tempat latihan Kuzminsky, yang terletak 60 km dari perbatasan Ukraina.
Latihan ini menggelar berbagai skenario, termasuk simulasi serangan besar terhadap pertahanan musuh.
Selain brigade senapan bergerak, unit tank juga berpartisipasi dalam latihan, yang melakukan pertempuran ofensif dan tembakan pengintaian.
Pada saat yang sama, unit sistem rudal balistik taktis Iskander-M bekerja sama dengan unit kontra-komando di lokasi pengujian Molkino di wilayah Krasnodar, juga melakukan pelatihan.
Latihan juga melibatkan pesawat intai Su-24MR, pembom taktis Su-24M, pesawat tempur Su-30SM, pesawat angkut An-26, pesawat antikapal selam Be-12, helikopter Mi-8 dan Ka-27 serta total lebih dari 30 pesawat dari Penerbangan Armada Laut Hitam.
Para penerbang melaksanakan latihan perang udara pada jarak dekat dan jauh termasuk unjuk kemampuan aerobatik.
Sementara sistem pertahanan udara S-400 Triumph yang ditempatkan di Krimea, mempraktikkan eliminasi target udara dengan melakukan peluncuran rudal elektronik yang disimulasikan.
Teks: beny adrian
