Panglima TNI Tinjau Kapal Selam KRI Ardadedali-404, Siap Berlayar ke Tanah Air

0

Kapal selam KRI Ardadedali-404 diawaki prajurit-prajurit pilihan TNI Angkatan Laut. Tidak semua prajurit TNI AL memiliki kesempatan untuk bisa melaksanakan operasi bawah laut.

Hal itu disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AL yang mengawaki KRI Ardadedali-404 dalam rangkaian kunjungan kerja di Galangan DSME, Okpo, Korea Selatan, Jumat (6/4/2018).

Ardadedali adalah anak panah milik Arjuna dalam legenda pewayangan. Ujung panah ini seperti burung dan berjiwa. Saat dilepaskan, paruh burung akan mematuk orang yang ditujunya.

Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, prajurit TNI AL sebagai pengawak kapal selam diperlukan suatu kualifikasi yang benar-benar mumpuni terutama memiliki ketabahan.

Panglima TNI di dalam kapal selam KRI Ardadedali-404. Foto: Puspen TNI

“Motto kapal selam Tabah Sampai Akhir adalah motto yang mudah diucapkan namun susah dilaksanakan pada saat melaksanakan operasi bawah laut yang  dapat memakan waktu cukup lama,” ujar Hadi.

Selain itu Panglima TNI menambahkan, prajurit pengawak kapal selam mempunyai ketabahan luar biasa, berpisah dengan keluarga dan tidak tahu apa yang akan terjadi di bawah laut. Hidup dalam situasi seperti itulah tugas pengawak kapal selam.

“Ketabahan yang dimiliki awak kapal selam memiliki satu tujuan utama dalam rangka melaksanakan tugas menegakkan kedaulatan NKRI,” kata Panglima TNI.

Marsekal Hadi mengatakan, pemerintah mengapresiasi seluruh prajurit pengawak kapal selam dengan memberikan perhatian dibidang kesejahteraan serta memberikan tunjangan khusus kepada prajurit TNI yang bertugas sebagai awak kapal selam.

Segenap awak KRI Ardadedali-404 telah menjalani pelatihan selama 12 bulan dalam rangka mengoperasikan kapal selam.

Foto bersama Panglima TNI dan seluruh awak kapal selam KRI Ardadedali-404. Foto: Puspen TNI

Rencana pelayaran penyeberangan dari Korea Selatan ke Indonesia akan dilakukan pada 23 April 2018.

KRI Ardadedali-404 di bawah Komandan Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu beserta 9 perwira, 16 bintara dan 15 tamtama.

“Titip alutista ini dan benar-benar dijaga dalam pelayaran penyeberangan menuju Indonesia, catat apabila ada permasalahan secara teknis, laporkan kepada pimpinan secara berjenjang dan nanti akan segera ditindaklanjuti,” ujar Panglima TNI.

 

Teks: beny adrian

Share.

About Author

Being a journalist since 1996 specifically in the field of aviation and military

Leave A Reply